RSS

Love is… Part 5

15 Agu

”Kau benar-benar gila. Apa perlu aku memeriksakan otakmu itu ke psikiater terdekat? Aku kenal beberapa dokter yang dengan senang hati akan membantu,” teriak Riyeon bergegas masuk lalu melepaskan sepasang sepatu flat-nya yang berwarna putih di ruang tamu apartemen Sora.

”Sepertinya perlu terserah kau saja,” jawab Sora mengacuhkannya lalu merebahkan dirinya dibantal busa didepan televisi.

”Dan sekarang kau melucu. Hal ini benar-benar tidak lucu,” jawab Riyeon langsung mematikan televisi.

Sora makin tertawa. ”Kau sebenarnya kenapa?”

”Harusnya aku yang bertanya. Kau yang kenapa!” terdengar nada bicara Riyeon sedikit meninggi.

”Kau lagi ada masalah dengan Jaejoong oppa?”’ tanya Sora menyelidik. ”’Atau kau punya masalah lain? Dari tadi kau cuma berteriak dan berteriak,”

”Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau bertemu dia lagi?” tanya Riyeon sambil bersandar didepan televisi.

”Kau tau dari mana? Ahh jangan bilang kau menyewa beberapa detektif untuk mengamatiku setiap hari,” ucap Sora tertawa. ”Atau kau menyewa beberapa paparatsi untuk memotret setiap kegiatanku,”

”Jaejoong oppa yang memberitahuku, apa kau lupa kalau mereka berdua itu berteman baik?” Kata Riyeon dengan nada bicara yang sudah normal, lalu dia melipat kedua tangannya didepan dada sambil tetap bersandar dilayar televisi. ”Lalu kenapa dia kembali menemuimu? Jangan bilang kau kembali jatuh kelubang yang sama untuk kedua kalinya. Jangan bilang kau mulai tertarik padanya,”

Nothing special, dia hanya menanyakan kabarku, lalu menceritakan kegiatannya sekarang, lalu menanyakan kegiatanku. Itu saja” jawab Sora bangun dari bantalnya lalu berjalan menuju dapur. “Hei kau mau minum apa?”

Green tea” sahut Riyeon cepat. “Aku tidak habis pikir, kenapa kau masih saja mau menemuinya, apa kau mau kembali menjadi mayat hidup yang berjalan dipinggir jalan seperti dulu? Apa kau tidak bisa menghentikan perasaanmu? Obsesimu ini hanya akan membuat hatimu sakit dan kau tau itu!”

Sora kembali dengan nampan yang penuh dengan makanan. “Riyeon-a sudah tiga tahun aku selalu menghindarinya, aku rasa sudah saatnya aku berani untuk memulai hubungan lagi dengannya sebagai teman, tidak lebih.”

“Aku harap kali ini pilihanmu benar. Karena kau lah yang akan menjalaninya,” ucap Riyeon langsung menyambar green tea dinampan. “Oiya gimana kabar teman barumu, siapa tadi namanya?”

“Kyu? Cho Kyuhyun?” jawab Sora hampir tersedak, ia tidak pernah menyangka temannya akan bertanya seperti ini.

“Hei, kenapa mukamu memerah?” tanya Riyeon menyikut lengan Sora. “Apa terjadi sesuatu yang wah saat aku di Italia?”

Muka Sora makin memerah, dia langsung menggeleng cepat. “Nothing special. Kita hanya teman”

kata-kata Sora membuat Riyeon semakin bersemangat untuk menggodanya. “Nothing special? Seperti bukan dirimu saja,” sahut Riyeon.

Pernyataan yang dilempar Riyeon membuat Sora makin tersipu. “Astaga, kenapa cuaca panas sekali,”

“Tidak ada yang salah dengan cuaca,” ucap Riyeon menatap Sora. “Atau kau merasa kepanasan gara-gara terlalu malu untuk mengakui kalau kau mulai tertarik padanya?”

Omona! Lagi-lagi kau dengan seenaknya menarik kesimpulan semaumu, seharusnya kau mengambil kuliah jurusan psikologi daripada jurusan desain. Psikologi manusia lebih cocok dengan karakteristik otakmu,” ucap Sora seraya melempar bantal busa tepat kemuka Riyeon, dan Riyeon tidak mau kalah langsung kembali melempar bantal tersebut terus menerus sampai mereka berdua berbaring di ruang tamu karena kelelahan.

“Aku berani jamin seratus persen, kau pasti mulai menyukai Mr. Cho ini. Kau kan mudah sekali jatuh cinta,” kata Riyeon tertawa kecil.

“Aku harap tidak,” jawab Sora beranjak bangun. “Mian, sepertinya aku tidak bisa menemanimu makan siang. Ada scedule pemotretan hari ini.”

Gwaenchana, Sora-ya selamat bekerja,” ucap Riyeon seraya kembali memejamkan matanya, untuk beberapa jam kedepan dia berniat untuk tidur yang nyenyak lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.

“Jangan lupa event organizernya,” teriak Sora dari arah pintu apartemen.

Ne,” jawab Riyeon tetap memejamkan matanya berharap teman baiknya itu tidak mengulangi kesalahannya beberapa tahun silam.

–0O0–

 

Kyuhyun. Cho Kyuhyun, otak Sora berpikir cepat saat mengingat nama pemuda itu. Pemuda yang tampan dipuja-puja seantero negeri, pemuda yang memiliki suara emas itu yang akhir-akhir ini menghiasi harinya, dia tersadar kalau pemuda itu sama sekali belum menghubunginya. Apa dia terlalu sibuk?

Ia lalu mengalihkan pandangannya menatap beberapa properti untuk pemotretan kali ini. Sepertinya tema kali ini bisa ditebak tanpa harus menanyakannya langsung ke photografer karena tampak boneka dimana-mana. Boneka teddy bear berukuran besar berwarna coklat muda yang berada dipojok kursi menarik perhatiannya, ia lalu mengangkat dan memeluk boneka besar itu. Boneka teddy bear itu terasa sangat lembut dari tadi Sora selalu memeluknya.

Tiba-tiba ponsel didalam saku celananya berbunyi dan bibirnya tersenyum lebar menatap layar ponsel, dengan cepat dia menjawabnya.

Yoboseyo,” seru Sora.

“Sudah bangun Sora-chan?” sapa pemuda itu lembut. “Apa kegiatanmu hari ini?” tanyanya penuh perhatian.

“Seperti biasa pemotretan beberapa majalah dan syuting iklan,” jawab Sora lalu sedikit menjauhkan ponsel.

Terdengar suara bersin ditelepon. “Kau flu? Sudah berapa lama?” kali ini suara Kyuhyun terdengar sedikit panik.

“Baru tiga hari,”

“Sudah kedokter?”

“Belum. Aku benci dokter,” jawab Sora cepat.

Terdengar pemuda itu menarik napas. “Setidaknya kau harus memeriksakan kesehatanmu,”

“Hmm…” gumam Sora seraya memainkan ujung rambutnya.

“Banyak minum air hangat jangan lupa makan yang teratur,” ucap pemuda itu menasehati.

“Hmm…”

“Istirahat yang cukup,”

“Hmm…”

“Jangan lupa minum vitamin,”

“Hmm…”

Terdengar pemuda itu kembali menarik napas panjang. “Apa tidak ada jawaban selain hmm…?” tanya Kyuhyun ketus membuat Sora menahan tawa.

Arasseo, aku akan segera kedokter, banyak minum air hangat, akan makan yang teratur. Setelah selesai pemotretan bakal langsung pulang kerumah dan tidur. Ara?”

Good girl, ok selamat bekerja dan semoga lekas sembuh. Bye.” jawab Kyuhyun langsung memutuskan hubungan telepon.

Sora langsung menonaktifkan ponselnya lalu kembali menyimpan ponsel tersebut kedalam saku celana, sambil tersenyum sumringah dia berjalan menuju kearah Mr. Shimasu sambil mengangkat-angkat boneka teddy bear ditangannya.

Can i keep it? This teddy’s so warm and cute. Please,” ucap Sora panjang lebar berharap manajernya mengijinkan dia untuk membawa pulang properti pemotretan kali ini.

Mendengar ucapannya Mr. Shimasu hanya diam mematung tidak berkata apa-apa, lalu berjalan menjauhinya.

–0O0–

 

Pagi hari, Kyuhyun sedang bersandar disofa sambil membaca lembaran scedulenya hari ini, akan tetapi pikirannya sama sekali tidak memikirkan apa yang tertulis dilembaran putih yang sedang ada ditangannya itu. Sekarang ia mendongakkan kepalanya menatap langit-langit hotel lalu menutup mata sejenak. Merasakan keheningan sesaat setelah semua hyung-nya pergi jalan-jalan keliling Paris untuk yang terakhir kali karena besok pagi mereka harus kembali ke Seoul sedangkan dia harus terkunci di hotel karena masih ada beberapa scedule pekerjaan yang Menuntut harus dikerjakan. Kyuhyun kembali menarik napas panjang yang terkesan berat.

“Waeyo? Ada masalah?”

Kyuhyun tercekat, hampir saja dia melompat dari sofa. “Astaga, kapan Hyung datang? Sama sekali tidak terdengar suara pintu dibuka.”

Sungmin terkekeh pelan lalu melemparkan jaketnya kelantai, Ia lalu merebahkan dirinya dibagian sofa yang lain. “Baru saja, bosan rasanya mengikuti mereka berbelanja jadi aku pulang duluan. Oiya kelihatannya kau lagi bosan atau ada sesuatu yang menganggumu?”

Kyuhyun hanya diam, kembali memejamkan matanya. Sepertinya dia tidak ada niat untuk berbicara saat ini.

“Kau boleh berbicara kalau kau mau, atau kau mau diam saja,” ucap Sungmin semakin menenggelamkan tubuhnya disofa.

“Tidak ada yang spesial Hyung, aku hanya merasa sedikit tertekan dengan scedule yang ada, kadang aku merasa bosan dengan semua ini,” jawab Kyuhyun berat.

Sungmin memalingkan wajahnya menatap Kyuhyun dengan ekspresi muka yang sedih lalu mengangkat jari telunjuk dan jari manis bersamaaan. “Scedulemu paling padat Kyuhyun-ah hwaiting. Oiya apa kau masih ingat dengan Haneul model mv kita yang kemarin? Dia selalu menanyakan kabarmu,”

Kyuhyun kembali diam berusaha mencerna kata-kata Sungmin barusan. Kim Haneul seorang aktris dari TOP Agency yang menjadi model untuk MV mereka beberapa waktu yang lalu, Haneul adalah seorang gadis yang sopan dan cantik, dia juga supel dan cepat sekali berbaur dengan semua member berbeda sekali dengan Sora yang sedikit tertutup.

”Sepertinya dia benar-benar tertarik padamu, apa dia tidak pernah menghubungimu?” tanya Sungmin penasaran.

Kyuhyun hanya diam kembali teringat beberapa waktu yang lalu Haneul pernah menghubunginya serta menyatakan perasaannya dan dia hanya diam tidak menanggapi kata-kata Haneul sama sekali. Bisa dibilang otaknya sekarang hanya terisi dengan satu nama saja. Sora.

Aniyo,”

Jinjja? Aku kira dia akan menghubungimu karena dua hari yang lalu dia menanyakan nomor ponselmu,” Jawab Sungmin sambil membetulkan posisi tidurnya. ”Terus, kalau Sora apa kau benar-benar tertarik padanya? Kulihat kau selalu menghubunginya,”

“Mm—-” jawab Kyuhyun bergumam tidak jelas. “Sepertinya aku sangat tertarik padanya, aku juga tidak mengerti kenapa, Hyung apa kau pernah mengalami seperti ini?”

Sungmin tertawa kecil menanggapi pernyataan polos tersebut lalu menutup kedua mukanya dengan bantal. “Kau beranjak dewasa Kyuhyun-ah.”

–0O0–

 

Sudah hampir seminggu Sora tidak bertemu dengan Kyuhyun, hubungan mereka hanya melalui ponsel maupun email yang kadang Sora terima. Tadi malam Kyuhyun mengirimkan beberapa fotonya saat berlibur disana, pipinya tampak sedikit tirus dan dia kelihatan sedikit lelah. Walaupun lelah tapi dia dan teman-temannya tampak bersemangat.

Di foto pertama nampak Heechul, Leeteuk, Donghae, dan Sungmin dengan kegilaan mereka saat melihat parade di disneyland resort Paris. Sora langsung menggelengkan kepala seraya tertawa kecil. Mereka gila.

Di foto kedua masih tetap dengan Heechul, Leeteuk, Donghae dan Sungmin yang sedang berpose dengan narsisnya disekitar pintu masuk Menara Eiffel, mereka sepertinya tidak memperdulikan pandangan orang-orang disekitar dan masing-masing tetap berpose dengan asiknya.

Di foto ketiga terlihat Kyuhyun yang sumringah dengan tangan yang membentuk pola hati dengan latar belakang Menara Eiffel yang menjulang tinggi, disampingnya Sungmin juga melakukan hal yang sama.

Di foto keempat lagi-lagi foto Kyuhyun, kali ini Kyuhyun duduk disebuah kursi kayu panjang disamping kiri dan kanannya terlihat Donghae dan Sungmin yang sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing. Sepertinya mereka bertiga tidak sadar waktu difoto? Sora kembali tertawa kecil.

Di foto selanjutnya tampak gambar sebuah istana kerajaan, seperti istana yang tidak dihuni sekarang tapi masih terawat. “Istana Versailles, bekas istana raja-raja Prancis” jelas Kyuhyun diemailnya.

Selain foto-foto, Kyuhyun juga mengirimkan satu video ketika dia sedang mengunjungi Museum di Paris.

”Karena Sora-chan begitu suka dengan hal-hal yang berbau seni, kali ini aku akan mengajakmu mengunjungi sebuah museum seni terbesar di Paris. Taraaaa…. Museum Louvre sebuah galeri seni dengan koleksi lukisan hampir 300.000 karya,” ucap Kyuhyun sambil mulai memasuki museum.

”Disini banyak sekali karya-karya dari pelukis dunia, mulai dari Titian, Raphael, bahkan sampai lukisan Leonardo Da Vinci ada disini,” Kyuhyun mengangguk pasti. “Benar sekali, lukisan Leonardo Da Vinci yang sangat terkenal itu dipajang disini Monalisa. Aku pikir kau mungkin sangat menyukainya,” ucap Kyuhyun sambil menunjuk ke arah Monalisa.

Tanpa sadar Sora mengangkat tangan ikut memegang lukisan Monalisa dilayar, pelupuk matanya tampak sedikit berair. Terharu, ya dia terharu. Dari dulu ia selalu ingin mengunjungi Museum Louvre, museum yang penuh dengan hal-hal berbau seni dan memiliki arsitektur bangunan yang sangat mewah. Tujuannya hanya satu yaitu Monalisa, lukisan dari Leonardo Da Vinci yang sangat terkenal akan kemisteriusannya.

Sudah jangan terharu begitu, kurasa kau sekarang sedang menatap lekat lukisan ini dan mulai menangis,” ucap Kyuhyun tertawa kecil, membuat Sora yang menatap layar komputer juga ikut tertawa kecil. “Baiklah ini khusus untukmu. Semoga lain waktu kita bisa bersama-sama melihat lukisan ini,”

Ok, sepertinya sudah cukup untuk hari ini,” ucap Kyuhyun tersenyum manis ke-handycam. “Oiya Sora-chan bogoshipeo,”

ucap Kyuhyun  lagi-lagi memamerkan senyumnya membuat Sora memiringkan kepala. Bogoshipeo? Artinya apa? Bogoshipeo?

–0O0–

 

Sora duduk dipojok sebuah coffee shop kecil disekitar wilayah Gangnam, tempat yang tenang serta cukup sejuk dikelilingi pohon yang tidak begitu rindang. Dia menyandarkan kedua siku diatas meja sambil kedua punggung tangan menopang dagunya. Seperti sedang memikirkan sesuatu.

Ia memperhatikan seorang ibu sedang berjalan bersama anaknya, anak dan ibu tersebut terlihat sangat bahagia. Pandangan mereka bertemu sesaat lalu tanpa sadar Sora langsung tersenyum ia teringat pada ibunya di Jepang yang tiap hari selalu menyuruhnya untuk pulang. Tidak terasa hampir enam minggu dia menginjakkan kaki di Seoul, pada awalnya dia hanya berencana untuk mengurus galerinya saja, akan tetapi sekarang seperti terasa Seoul sudah menjadi kampung halaman kedua setelah Jepang baginya.

“Hei, sudah lama?”

Sora memalingkan wajahnya sesaat lalu tersenyum. “Aniyo. Bagaimana perjalananmu Kyuhyun-ssi? Aku agak terkejut waktu menerima pesan darimu tadi malam kukira kau masih di Paris”

Scedule dipercepat jadi aku bisa pulang lebih cepat daripada jadwal yang seharusnya,” jawab Kyuhyun menarik kursi tepat dihadapan Sora. “Sudah pesan makanan?”

Sora langsung menggeleng lalu kembali melamun.

Waeyo?”

“Hmmm— oh ya bagaimana jalan-jalan sambil kerjanya, apa menyenangkan,” ucap Sora antusias.

“Lelah,” ucap pemuda itu pendek. “Scedule sangat padat, waktu jalan-jalan hanya sebentar,”

Sora tertawa sambil menatap Kyuhyun dihadapannya. “Setidaknya kau sudah pernah kesana Kyuhyun-ssi, bersyukurlah karena tidak semua orang punya kesempatan kesana,”

Ne. Oh ya ini kubelikan khusus untukmu aku harap kau suka,” ucap Kyuhyun menyodorkan sekotak coklat.

Sora tersenyum sumringah, dengan cekatan dia membuka kotak tersebut. “Benar-benar enak. Gomawo Kyuhyun-ssi,”

“Oiya dan satu lagi tunggu sebentar,” ucap Kyuhyun beranjak menuju resepsionis.

Sora mengangkat wajah menatap binggung lalu kembali tersenyum lebar melihat benda berwarna coklat susu. “Untukku?” ucapnya disambut anggukan dari Kyuhyun. “Gomawo jeongmal gomawo,”

“Teddy bear ini sama persis dengan yang ku peluk pas pemotretan kemarin,” ucap Sora antusias.

Jinjja?”

Ne, sekali lagi terima kasih,” ucap Sora tulus. “Bagaimana kau bisa tau kalau aku sangat menginginkan boneka ini?”

Kyuhyun tersenyum mengingat bagaimana sampai akhirnya dia tau kalau Sora sangat menginginkan boneka itu. Terima kasih pada temannya Mr. Jang yang merupakan photografer pada pemotretan Sora kemarin yang selalu mengkabarinya setiap tingkah Sora di lokasi.

“Cuma menebak,” sahutnya sambil mengacak-acak rambut Sora lembut. “Sekarang kau mau makan apa Sora-chan?”

“Hya!” ucap Sora menepis tangan Kyuhyun dari kepalanya. “Aku minum lemon tea saja,”

“Apa kau sibuk nanti malam?”

“Aniyo, memangnya kenapa Kyuhyun-ssi?”

“Aku hanya ingin mengajakmu jalan-jalan sebentar. Ada sesuati yang ingin kuperlihatkan,” jawab pemuda itu lalu menyeruput kopi espreso dicangkir.

–0O0–

 

Malam yang dingin mereka berjalan berdua menyusuri jalan setapak yang dikiri dan kanannya penuh pohon sakura yang sedang mulai berbunga. Sora langsung memeluk erat kedua tangannya didepan dada, hawa malam hari terasa dingin sangat menusuk.

“Kau kedinginan?” tanya Kyuhyun.

Aniyo,” Sora langsung menggeleng.

Kyuhyun langsung melepaskan jas hitam yang dikenakannya lalu menutupi tubuh Sora. “Tidak kedinginan apanya, kulihat kau selalu memeluk kedua tanganmu selain itu kau juga sedikit mengigil,”

“Gomawo Kyuhyun-ssi,” ucap Sora memalingkan wajahnya menatap Kyuhyun.

“Udara malam memang paling bersih karena polusi udara sedikit berkurang,” Kyuhyun berjalan mendahului Sora lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan.

“Sakura tahun ini indah sekali, Kyuhyun-ssi apa kau tau arti dari bunga sakura?”

“Ketenangan dan perpisahan,” ucap Kyuhyun.

“Menurut kami orang Jepang, bunga sakura menyimbolkan tentang kebahagian dan kesedihan serta mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur atas kehidupan maupun kesedihan yang dialami,” jawab Sora seraya menempelkan kedua telapak tangan didada. “Selain itu sakura juga berarti kebalikan, bahwa didunia ini selalu ada hubungan kebalikan. Ada senang ada sedih, ada hidup ada mati,”

“Selain mengerti tentang seni kau juga ternyata sangat mengerti tentang budaya Sora-chan,” sahut Kyuhyun tersenyum manis. Yang lagi-lagi membuat Sora menahan napas.

Sora langsung memalingkan wajahnya yang memerah. “Di Jepang untuk menyambut bunga sakura biasanya kami mengadakan perayaan Hanami,”

“Hanami?”

Ne, biasanya kami sekeluarga merayakannya bersama-sama. Berjalan bersama-sama menyusuri tepi sungai atau taman bunga sakura, lalu berdoa sebentar setelah itu menikmati hidangan dibawah pohon bunga sakura. Tapi sayang sekali tahun ini aku tidak ikut merayakannya di Jepang karena masih ada beberapa scedule pekerjaan yang masih harus dikerjakan disini,” ucap Sora dengan senyum yang terkesan dipaksakan.

“Baiklah. Kau tunggu sebentar disini jangan kemana-mana,” ucap Kyuhyun berlari cepat menyeberangi jalanan yang cukup lengang, sementara Sora hanya melongo binggung menatap punggung Kyuhyun yang makin menjauh.

–0O0–

 

Setengah jam berselang Kyuhyun datang dengan beberapa bawaan yang terlihat lumayan berat. Terlihat beberapa bungkusan plastik dikedua tangannya.

Mian, tadi sedikit antri di supermarket,”

“Kau sedang apa Kyuhyun-ssi?” ucap Sora binggung menatap Kyuhyun yang sedang sibuk menata alas tempat duduk tepat dibawah pohon sakura yang sedang mekar.

Kyuhyun hanya diam lalu berlari lagi menuju warung makan kecil tidak jauh dari taman.

“Apa lagi yang sedang kau bawa?” tanya Sora mengenyitkan keningnya.

“Termos air hangat bibi itu dengan senang hati meminjamkannya,” ucapnya kembali sibuk mengeluarkan dua bungkus ramen dan dua gelas kopi panas. “Cepat duduk jangan mematung disitu saja,” ucapnya langsung menarik lengan Sora.

“Kita sedang merayakan sesuatu?” tanya Sora makin binggung melihat Kyuhyun sibuk menyeduh mie ramen.

Step pertama yaitu jalan-jalan bersama menyusuri taman bunga sakura sudah kita laksanakan sekarang step kedua kau ingin meminta apa untuk tahun ini?” tanya Kyuhyun.

“Kita sedang merayakan hanami?” tanya Sora antusias. “Padahal baru saja tadi aku cerita tentang hanami dan sekarang kau sudah menyiapkan semuanya. Kau hebat!” ucap Sora mengacungkan kedua jempol tangannya.

“Cepat berdoa mumpung kita masih disini,” ucap Kyuhyun memejamkan matanya sesaat.

Bibir Sora tersenyum mengingat perjuangan Kyuhyun untuk menyiapkan hanami untuknya tahun ini. Kening pemuda itu penuh dengan peluh, rambutnya sedikit basah oleh keringat akan tetapi dia selalu menatapku dengan senyum yang menyejukkan. Tuhan apakah aku bisa berharap lebih darinya? ucap Sora dalam hati.

“Aku memang bukan keluargamu tapi sebagai temanmu tentu aku boleh ikut serta merayakannya,” ucap Kyuhyun menyodorkan semangkuk mie ramen panas. “Mian tahun ini perayaan hanami-nya sangat sederhana,”

Gwenchana ini sudah lebih dari cukup, semoga harapanmu maupun harapanku ditahun ini terwujud,” sahut Sora.

Tiba-tiba ponsel Kyuhyun berbunyi dengan terpaksa ia merogoh saku celana, tampak nama Haneul sedang menghubunginya dan ia mengacuhkannya. Untuk yang kedelapan kalinya Haneul kembali menghubunginya, apakah ada sesuatu yang sangat penting? Batin Kyuhyun lalu memandang Sora.

“Mungkin penting coba dijawab saja,” ucap Sora berusaha tersenyum.

“Mian tunggu sebentar,” ucap Kyuhyun mengangguk lalu mengambil sedikit jarak.

Sora berusaha menyibukkan diri tidak tau kenapa dia tiba-tiba merasa tidak enak, dengan jarak tidak sampai satu meter ia masih dapat mencuri dengar dengan siapa Kyuhyun berbicara. Suara itu suara perempuan? Apa keperluan perempuan itu menelpon semalam ini?

Nugu?” ucap Sora tidak sadar berbicara. “Ahh– Mian aku tidak bermaksud ikut campur,”

“Haneul, dia minta dijemput dilokasi syuting. Karena mobilnya sedang mogok,” ucap Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sora segera merapikan isi tasnya yang berserakan. “Cepat jemput dia. Kasihan kalau menunggu terlalu lama dan terima kasih untuk hari ini,” ucapnya menundukan kepala.

Belum sempat Kyuhyun berbicara Sora langsung berucap. “Aku bisa pulang sendiri, cepatlah kau jemput dia Kyuhyun-ssi annyeong,” ucap Sora beranjak memanggil taksi.

hmmmm… kayany masi panjang nie ceritanya soalny ana yg bikin juga masi binggung ma endingny mo gimana 🙂

happy reading allllll…. muach….

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada Agustus 15, 2011 inci My Story

 

Tag:

4 responses to “Love is… Part 5

  1. TutY3sungimutz

    Agustus 15, 2011 at 6:21 am

    Part 5 yang begitu,begitu,begitu,sangat,sangat,sangat lama, ==’ ckckckckck
    Wow!!! Ada yg suka ama kyu
    Ane tau bakalan lama nih FF ada lanjutannya lagi *smirk*

     
  2. Kimicha

    Agustus 15, 2011 at 9:44 am

    Iya.. Dasar author abal-abal suka telat gini ngepost!!! Jitakin az unn ntar q bantu >_<

     
  3. TutY3sungimutz

    Agustus 15, 2011 at 10:43 am

    Saya jitakin anda aja yak,wkwkwkwk

     
    • kimicha

      Agustus 16, 2011 at 2:45 am

      ooowww bukan saia unn.. saia hanya sebagai readers dblog ini.. *hilang ingatan*

       

Tinggalkan komentar